Rabu, 30 Maret 2016

Wiro Sableng #25 : Cinta Orang Orang Gagah

Wiro Sableng #25 : Cinta Orang Orang Gagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SAAT ITU menjelang fajar menyingsing. Kesunyian dirobek oleh suara tawa bergelak seseorang. Orang ini tengah berlari cepat ke jurusan timur. Jelas suara tawanya bukan tawa sembarangan. Bukan saja mengejutkan burung-burung serta binatang-binatang lain yang tengah tertidur nyenyak dalam pelukan udara dingin, tetapi juga menggetarkan tanah pada tempat-tempat yang dilajuinya.

Begitu cepat manusia ini berlari hingga dalam waktu singkat dia sudah menempuh jarak ratusan tombak. Suara tawanya masih juga terus mengumandang. Di lain saat di ufuk timur merambas sinar terang tanda matahari telah terbit menyembulkan diri. Tanda malam telah berganti dengan siang.

Orang itu hentikan larinya. Dibasahinya mukanya dengan air embun yang menempel pada dedaunan di sekitarnya, Setelah merasakan kesegaran maka dia meneruskan perjalanan kembali. Seperti tadi lagi-lagi berlari sambil mengumbar tawa. Namun sekali ini suara tawanya tidak berlangsung
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #25 : Cinta Orang Orang Gagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 25 Maret 2016

Wiro Sableng #41 : Malaikat Maut Berambut Salju

Wiro Sableng #41 : Malaikat Maut Berambut Salju Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Gubuk di tengah rimba belantara itu tenggelam dalam kesunyian dan kegelapan malam. Satu pertanda tidak ada orang atau penghuni di dalamnya. Seekor burung hantu mengepakkan sayapnya di cabang sebuah pohon lalu mengeluarkan suara aneh menggidikkan bagi siapa saja yang mendengarnya. Pada saat itulah lapat-lapat di kejauhan terdengar suara langkah-langkah kaki kuda. Agaknya binatang ini tidak berlari kencang melainkan berjalan perlahan dalam kegelapan malam.

Binatang itu sampai di depan gubuk. Penunggangnya ternyata seorang lelaki dan seorang perempuan. Yang lelaki turun lebih dahulu lalu membantu yang perempuan. Perempuan ini tampak menggendong sesuatu yang ternyata adalah seorang bayi terbungkus dalam kain tebal.

"Kau masuklah lebih dulu. Aku akan menyembunyikan kuda ......" berkata yang lelaki.

Suaranya hampir berbisik. Setelah istri dan anak dalam gendongan masuk ke dalam gubuk, lelaki itu cepat-cepat menuntun kudanya, membawanya ke satu tempat berpohon dan bersemak belukar rapat.

Kuda itu ditambatkannya pada sebatang pohon. Lalu dia kembali ke gubuk. Baru saja orang ini sampai di depan gubuk, belum sempat melangkah masuk tiba-tiba satu bayangan hitam berkelebat.

Dilain kejap sosok bayangan ini tela
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #41 : Malaikat Maut Berambut Salju Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 23 Maret 2016

Berdoalah!

Berdoalah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS 40:60)

Larry Dossey adalah seorang doker, seperti dokter kebanyakan lainnya. Apa maksudnya? Ia adalah dokter yang mempercayai suatu kesembuhan terjadi karena faktor kimiawi obat yang diberikan ataupun usaha-usaha medical lainnya. Kesembuhan hanya merupakan faktor perubahan biologis semata, tanpa ada faktor pendukung lainnya. Dossey waktu itu memahami bahwa ilmu pengetahuan dan obyektifitas memberikan suatu kenyataan bahwa untuk memecahkan masalah kesehatan adalah dengan bantuan obat-obatan dan prosedur pembedahan.

Hingga suatu ketika, ditahun pertama ia praktek, salah seorang pasiennya mengidap kanker paru-paru yang sangat kritis. Pasien tersebut menolak semua tindakan medis. Satu-satunya yang pasien tersebut inginkan adalah sebuah usaha penyembuhan agar jemaat gereja mengelilingi tempat tidurnya selama jam besuk, dan kemudian berdoa tanpa henti atas kesembuhannya. Dossey waktu itu menyuruh pasien tersebut agar pulang ke rumahnya, karena bagi Dossey, tak ada lagi harapan kesembuhan baginya, karena pasien tersebut menolak semua perawatan medis.

Namun apa yang ter
... baca selengkapnya di Berdoalah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 17 Maret 2016

Bawalah Terbang Ikan Ini

Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku mulai menjalani kehidupanku sebagai siswa SMA. Banyak kenangan indah yang telah kulalui bersama teman-temanku sewaktu masih di SMP, dan itu semua masih kuingat. Ya tentu saja, baru sebulan yang lalu aku lulus. Aku kini bergabung dengan sekolah baru dan teman baru, hanya saja ada sesuatu yang masih lama.

Ujian akhir semester 1 sudah kulewati, maka tibalah libur panjang. “Horeee…!”, itulah teriakan histeris anak SMA jaman sekarang. Seolah-olah mereka memiliki radar khusus di telinga mereka, hal sekecil apapun yang berkaitan dengan kata ‘libur’ akan sampai ke telinga mereka dengan cepat, mendahului speaker merk TOA yang terpasang dekat lapang upacara ataupun speaker-speaker kecil di setiap kelas. Entahlah, itu masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Beberapa teman SMP-ku sepakat untuk mengadakan reuni kecil-kecilan di salah satu villa milik temanku. Karena acaranya mendadak, maka yang hadir pun tidak terlalu banyak.
Setelah melewati jalan yang cukup berliku-liku dan disusul oleh tanjakan dan turunan, akhirnya terlihatlah sebuah villa kecil yang dikelilingi oleh kolam ikan yang tidak terlalu dalam.
Kami saling bercerita mengenai sekolah kami sekar
... baca selengkapnya di Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 07 Maret 2016

Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci

Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BIDADARI DUA MUSIM

Tiba-tiba satu bayangan putih berkelebat. Tahu-tahu seorang kakek berselempang kain putih, berkumis dan berjanggut seputih kapas telah berdiri di hadapan Ken Parantili. Di tangan kanan orang tua Ini memegang sebuah guci tembus pandang berisi air bening.

"Dengan izin Para Dewa, dengan lindungan kasih sayang Yang Maha Kuasa, aku mohon masukkan jabang bayi itu ke dalam guci ini." Berkata si orang tua.

"Resi, aku...." Ken Parantili tidak bisa meneruskan ucapan. Perlahan-lahan tangan kanan yang memegang jabang bayi diangkat, didekatkan ke atas guci tembus pandang. Ketika genggaman dilepas. Jabang bayi merah langsung masuk ke dalam guci.



1MALAM sunyi dan dingin di bantaran Kali Gondang tak Jauh dari desa Kebonarum. Hampir bersamaan waktunya ketika Raja Mataram dan rombongan meninggalkan tempat rahasia di Sumur Api dalam perjalanan menuju Kotaraja. Hujan turun rintik-rintik.

Bulan biru masih menggantung indah di langit Mataram, memancarkan cahaya sejuk. Di satu tikungan kali yang aliran airnya bergelombang deras terlihat
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu